Penyakit Blendok atau Diplodia Pada Tanaman Jeruk



Penyakit blendok atau Diplodia pada umumnya menyerang pada semua jenis tanaman jeruk, baik itu jeruk bali, jeruk lemon,jeruk keprok dan varietas jeruk lainya.

Penyakit ini disebabkan oleh sejenis jamur yang bernama Botryodiplodia theobromae Pat.  

Dalam budidaya jeruk Pamelo, penyakit ini biasa menyerang saat musim kemarau atau saat tanaman dalam kondisi kekuragan air karena Patogen akan mudah berkembang dalam suhu yang tinggi dan kelembaban yang cocok untuk perkembang biakan penyakit blendok ini.



Penyakit Diplodia ini dibedakan menjadi dua yaitu Diplodia Basah dan Diplodia kering.

1. Ciri ciri Diplodia Basah



Jika terserang diplodia basah, batang, cabang atau ranting tanaman jeruk yang terinfeksi akan mengeluarkan blendok/gumosis berupa cairan berwarna kuning keemasan. Blendok/gumosis ini merupakan substansi pertahanan yang dikeluarkan tanaman. Gumosis diproduksi tanaman untuk melokalisasi patogen tersebut agar tidak berkembang lebih luas. Gumosis/blendok yang keluar dari permukaan kulit jaringan tanaman menunjukkan tingkat serangan yang sudah lanjut. Pada stadium lanjut, kulit tanaman mengelupas atau bahkan mengakibatkan kematian (Dwiastuti et.al., 2004).

2. Ciri ciri Diplodia Kering



Jika tanaman jeruk terserang diplodia kering, batang, cabang atau ranting tanaman yang terserang akan mengering tanpa mengeluarkan blendok, kulit tanaman pecah-pecah, serta pada celah kulit terlihat adanya spora jamur berwarna putih yang pada akhirnya menjadi hitam. Serangan diplodia kering tampak melingkar pada pangkal batang dan mengakibatkan bagian atas tanaman mengering dan mati (Cahyani et.al., 2013).


Jika dibiarkan dan tidak segera di tangani penyakit blendok ini bisa menyebabkan kematian pada tanaman jeruk dan yang paling merugikan adalah penyakit blendok ini bisa menular ke tanaman lainya yang masih sehat.

Baca Juga : Manfaat Benalu Jeruk Pamelo Untuk Pengobatan Kanker

Post a Comment

Previous Post Next Post