Teknis Budidaya Jeruk Pamelo Madu dari A-Z

Berkebun jeruk pamelo madu atau jeruk bali madu bukanlah hal yang sulit, sama halnya dengan tanaman perkebunan yang lain tanaman jeruk pamelo madu atau jeruk bali madu membutuhkan perawatan yang intensif agar hasil yang diperoleh dari kebun jeruk pamelo bisa optimal. berikut akan saya uraikan langkah langkah yang perlu dilakukan untuk memulai bertanam jeruk pamelo madu.


PERENCANAAN KEBUN

v  Perhatikan letak, arah dan kemiringan lahan, arah sinar matahari, Dan letak akses jalan  usahatani terdekat.
v  Buat sketsa kebun.
v  Buat desain mengenal letak saluran pembuangan air (drainase) dan jalan mengangkut hasil, rumah kebun ( untuk menyimpan, tempat pengumpulan buah sementara, dll ).
v  Catat dan dokumentasikan sketsa rencana kebun.

PERSIAPAN LAHAN

v  Bongkar rumput, tunggak tanaman lain, bebatuan dan sebagainya yang ada di kebun sesuai dengan kondisi lahan.
v  Lakukan pembersihan lahan.
v  Kumpulkan hasil pembersihan lahan pada lokasi tertentu kemudian di bakar.
v  Perhatikan letak dan kemiringan lahan. Bila tanahmemiliki kemiringan  > 40 % maka buatlah teras.

v  Lihat sketsa desain kebun.
v  Tentukan jarak tanam dengan ukuran 6 – 8 X 8 – 6 m dan pasang ajir.
v  Buat lubang tanam dengan ukuran minimal 60 cm X 60 cm X 60 cm.
v  Campur 15 kg pupuk kandang / bokhasi dengan tanah lapisan / bagian atas.
v  Beri pupuk ke dalam lubang tanam.
v  Tancapkan ajir pada titik di tengah – tengah lubang tanam sebagai calon tempat tanam.
v  Biarkan minmal selama satu bulan.
v  Catat dan dokumentasikan pelaksanaan kegiatan.

PENYIAPAN BIBIT
v  Hitung kebutuhan bibit sesuai dengan luas lahan yang  akan ditanami dengan jarak tanam 8 m X 8 m ( populasi 156 pohon/ha ).
v  Beli benih pamelo berlabel pada penangkar terdaftar.
v  Pilih bibit dengan cirri – cirri sebagai berikut :
·         Diameter batang – bawah 1 cm ( okulasi, sambungan ) dan 1,5 cm (cangkokan ).
·         Dari perbanyakan Vegetatif ( cangkok, okulasi, sambungan ), pada bibit okulasi dan sambungan, tinggi minimal sambungan dari pangkal batang /leher akar 20 cm tinggi mata tunas minimal 50 cm. Pada bibitcabgkokan, tinggi bibit minimal 70 cm dari pangkal batang.
·         Bibit lurus dan sehat.
·         Varietasnya benar.

v  Periksa penampilan keseluruhan bibit yang dibeli.
v  Ambil beberapa contoh bibit.
v  Buka polybag dengan pisau atau gunting.
v  Periksa perakaran. Perakaran harus sehat dan menjamin pertumbuhan.
v  Buang tunas batang – bawah yang tumbuh ( bibit okulasi, sambungan ).
v  Catat konsisi dan asal penangkar bibit.
v  Simpan label bibit.

PENANAMAN


v  Periksa kesiapan lubang tanaman.
v  Hitung jumlah bibit yang akan ditanam.
v  Perkirakan jumlah pekerja yang akan diperlukan.
v  Beri penjelasan tenaga pelaksana ( pekerja ) tentang lokasi dan cara penanaman.
v  Angkut bibit ke lokasi penanaman dan dan letakkan di dekat lubang tanam.
v  Gali / buat lubang seukuran 60 cm X 60 cm X 60 cm.
v  Buka polybag / kranjang secara hati – hati , agar akar tanaman tidak terputus dan media semai tidak hancur.
v  Periksa kondisi bibit dan perakarannya. Bibit harus lurus dan perakarannya tidak melingkar.
v  Pupuk kandang di campur tanah.
v  Masukkan bibit kedalam lubang tanam.
v  Letak bibit harus tegak lurus. Bibit asal okulasi dihadapkan ke datangnya arah angin agar tunas tempelan tidak mudah rusak dan diikat angka 8 dengan ajir.
v  Timbun dengan tanah hungga sebatas leher akar. Bidang okulasi tidak boleh tertutup tanah.
v  Padatkan tanah timbunan, lalu disiram dengan air secukupnya. Selanjutnya tancapkan ajir dan ikatkan dengan tanaman.
v  Lakukan pencatatan kegiatan penanaman, setelah seluruh bibit selesai ditanam meliputi tanggal tanam , jumlah bibit yang ditanam dan lainnya.

PEMBENTUKAN TAJUK POHON
v  Periksa lokasi dan luas areal tanaman yang perlu dipangkas bentuk.
v  Hitung perkiraan kebutuhan pekerja.
v  Beri penjelasan tenaga pelaksana ( pekerja ) tentang tindakan yang harus dilakukan, luas dan lokasi tanaman yang harus dipangkas .
v  Sterilkan gunting pangkas dengan cara mengoleskan merata bagian pemotong dengan kapas yang telah dibasahi alcohol 70%.
v  Pastikan tanaman tumbuh aktif dan mulai berpupus.
v  Biarkan tunas – tunas di ketiak daun tumbuh hingg jumlah maksimal.
v  Pilih satu tunas sebagai batang utama untuk membentuk 3 cabang berikutnya. Tinggi tunas pertama pada batang utama 40 – 50 cm dari pangkal batang. akan meninggi seiring pertumbuhan tanaman.
v  lakukan pemangkasan berikutnya setelah tumbuh dua periode pupus dengan rumus 1 – 3 – 9 ( 1 batang utama. 3 cabang primer, 9 cabang sekunder ). Tinggi pemangkasan dari tunas primer maupun sekunder 30 – 40 cm.
v  Lakukan pengendalian hama ulat atau penyakit tanaman yang dapat merusak pertumbuhan tunas.
v  Lakukan pemangkasan bentuk selanjutnya dengan memperhatikan keseimbangan tajuk pohon secara menyeluruh.
v  Masukkan hasil pemangkasan kedalam karung dan buang pada tempat yang disediakan.
v  Periksa pelaksanaan prosedur pemangkasan.
v  Catat tindakan yang dilakukan.

PEMANGKASAN PEMELIHARAAN
v  Periksalah lokasi dan luas areal tanaman yang perlu dipangkas pemeliharaan.
v  Menghitung perkiraan keperluan pekerja.
v  Memberi pengarahan pekerja tentang tindakan yang harus dilakukan, luas dan lokasi tanaman yang harus dipangkas.
v  Sterilkan gunting pangkas dengan alcohol 70 %.
v  Perhatikan bentuk tanaman secara keseluruhan.
v  Identifikasi tunas air, ranting kering, tangkai bekas pendukung buah, bagian tanaman yang terserang OPT dan mati, serta ranting yang mengarah kedalam dan yang tumpang toindih dengan pohon lain.
v  Potong ranting yang telah diidentifikasi dengan posisi miring guna menghindari genangan air / membusuknya ranting.
v  Olesi bagian yang luka dengan meni.
v  Hasil pangkasan dimasukkan dalam karung lalu buang pada tempat yang telah ditentukan.
v  Catat tindakan yang dilakukan.

PEMBERSIHAN KEBUN
v  Periksa lokasi dan luas areal tanaman yang perlu disanitasi.
v  Identifikasi jenis gulma penganggu.
v  Menghitung perkiraan kebutuhan pekerja.
v  Memberi pengarahan kepada pekerja tentang apa yang harus dilakukan, luas dan lokasi tanaman yang harus disanitasi.
v  Lakukan pembersihan gulma dengan sabit untuk gulma yang berakar pendek dan cangkul untuk gulma berakar dalam.
v  Sisihkan gulma dan kotoran yang mengganggu di pinggir tanaman dimasukkan kedalam karung atau keranjang bila hendak dibuang, dibakar atau dip roses lebih lanjut sebagai kompos.
v  Periksa pelaksanaan prosedur pembersihan kebun.
v  Catat tindakan yang dilakukan.
v  Evaluasi hasil pelaksanaan.

PEMUPUKAN
v  Periksalah lokasi dan jumlah tanaman yang perlu dipupuk, sesuai dengan riwayat dan tingkat kesuburan tanah ( hasil uji tanah ).
v  Periksalah catatan pemupukan yang diberikan kepada tanaman sebelumnya.
v  Hitunglah hasil dan jumlah pupuk yang diperlukan mengacu pada rekomendasi.

PENGAIRAN
v  Periksalah lokasi dan luas sreal yang perlu diairi.
v  Konfirmasi gejala kekurangan air melalui :
·         Adanya gejala kelayuan pada tanaman, bila helaian daun tambah terkulai dan layu, perlu segera dilakukan tindakan pengairan.
v  Periksa kesiapan / pompa irigasi, selang bak, / tong penampung air.
v  Lakukan pengairan secukupnya sesuai kebutuhan air pada fase pertumbuhannya.
v  Letakan selang pada tempat – tempat yang tepat untuk melakukan pengairan.
v  Siapkan bak penampung air, selang, sprayer / pompa irigasi.
v  Hentikan pemberian air jika tanah telah cukup lembab.
v  Bila penggunaan pompa tidak memungkinkan, gunakan ember untung menyiram tanaman.
v  Pemberian air disesuaikan dengan tahap pertumbuhan tanaman dan buah. Ketersediaan air khususnya diperlukan pada tahap sesudah panen, pertunasan, pembungaan, pembentukan dan pembesaran buah.


PENJARANGAN BUAH
v  Periksa buah yang perlu dijarangkan.
v  Konfirmasi luas areal dan lokasi yang akan dijarangkan.
v  Berikan penjelasan kepada pekerja mengenai lokasi dan luasan yang perlu dijarangkan.
v  Lakukan penjarangan :
·         Setelah mengalami masa gugur alami
·         Saat buah sebesar bola tenis ( diameter ± 10 cm )
v  Hitung jumlah buah yang ada pada satu cabang / tangkai.
v  Petik buah yang pertumbuhannya lebih kecil, bentuk buah yang tidak normal atau terserang penyakit.
v  Sisakan buah sejumlah 1 – 2 buah per tangkai dan bungkus.
v  Petik buah secara hati – hati dengan tangan atau alat yang sesuai.
v  Kumpulkan buah hasil penjarangan ke dalam keranjang.
v  Angkut dan buang hasil penjarangan di suatu tempat yang telah ditentukan.
v  Catat dalam lembar kegiatan.

PENGENDALIAN OPT
Pengendalian  OPT baik hama maupun penyakit pad tanman Pamelo Madu bageng dilakukan melaui strategi Pengendalian Hama terpadu ( PHT ) yaitu dengan mengkombinasikan dan memadukan beberapa macam komponen pengendalian untuk menekan populasi hama dan penyakit, memperkecil kerusakan tanman maupun kehilangan hasilnya.
Penggunaan jenis pestisida pengaplikasiannya harus mengacu pada 6 tempat, yaitu tepat jenis, tepat mutu, tepat cara, tepat dosis, tepat sasaran dan tepat waktu.
Pengaplikasian pestisida dengan cara penyemprotan yang menggunakan hand sprayer maupun powder sprayer harus memperhatikan beberapa hal, antara lain perlengkapan keselamatan kerja berupa : masker, topi, baju lengan panjang, kacamata dan srung tangan, memperhatikan arah angin jangkauan penyemprotan.

PANEN
v  Hentikan aplikasi pestisida setidaknya 14 hari sebelum waktu panen.
v  Usahakan tidak memanen saat hujan / udara masih berembun.
v  Periksa lokasi dan luas pertanaman yang sudah siap panen dengan tingkat kematangan 70 % sekitar 20 % mulai menguning dan perkirakan jumlah pekerja yang diperlukan.
v  Periksa kondisi buah, buah siap panen dicirikan :
·         Kulit lebih halus
·         Kulit pantat / ujung buah mencorok ke dalam dan lembek.
·         Berumur kurang lebih 6 bulan setelah bunga mekar.
v  Beri penjelasan tenaga pekerja panen tentang lokasi dan luas areal yang siap panen.
v  Petik buah dengan gunting panen pada bagian tangkai buah dan sisakan 0,6 cm dari pangkal buah.
v  Potong tangkai buah sedekat mungkin dengan buah.
v  Masukan hasil buah ke dalam keranjang pengumpul buah secara hati – hati.
v  Angkut keranjang dan letakkan keranjang pada tempat tertentu yang teduh.
v  Angkut keranjang ke bangunan pengumpul.
v  Catat jumlah dan asal lokasi panen.

PASCA PANEN
v  Perkirakan jumlah buah yang dipetik.
v  Perkirakan jumlah pekerja, stiker dan keranjang / peti / kotak karton.
v  Konfirmasi ketersediaan stiker dan kotak karton.
v  Beri penjelasan tenaga operator grader dan pekerja mengenai volume dan standart mutu yang akan dibuat.
v  Periksa kebersihan dan kesiapan alat sortasi dan grading serta keranjang sortasi.
v  Masukan buah kedalam penampungan buah pada alat grading.
v  Bersihkan buah dengan lap bersih yang dibasahi sedikit air atau larutan sabun cair 0,5 – 1%.
v  Kering anginkan atau keringkan buah dengan lap bersih.
v  Tempelkan stiker pada setiap buah.
v  Masukkan kedalam peti kayu atau kotak karton sesuai kebutuhan kemudian ditimbang.
v  Tutup kemasan dan rapatkan.

Demikian artikel yang saya tulis yang bersumber dari  BPP kecamatan Gembong Kabupaten Pati,
Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca 

#jerukpamelo #jerukbalimadu #jerukpamelobageng #pamelotaji #budidayajerukpamelo #budidayajeruk #budidayajerukbali #bertanamjerukpamelomadu




Post a Comment

Previous Post Next Post